Cara Mudah Membuat Website Responsive di HP Tanpa Belajar Coding

Jika Anda ingin membuat website yang responsif, namun tidak memiliki kemampuan untuk belajar coding, Anda tidak perlu khawatir. Ada banyak cara mudah untuk membuat website yang responsif tanpa harus mempelajari coding terlebih dahulu. Artikel ini akan membahas beberapa cara untuk membuat website yang responsif tanpa harus belajar coding.

Menggunakan Website Builder

Salah satu cara termudah untuk membuat website responsif tanpa harus belajar coding adalah dengan menggunakan website builder. Website builder adalah platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat website dengan cara yang mudah dan sederhana, tanpa harus memiliki kemampuan coding.

Website builder biasanya menyediakan berbagai macam template, fitur, dan alat bantu yang bisa digunakan untuk membuat website. Anda bisa memilih template yang sudah responsif, dan menyesuaikan tata letak dan konten sesuai dengan kebutuhan Anda. Beberapa contoh website builder yang bisa Anda gunakan adalah Wix, Weebly, dan Squarespace.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai cara mudah membuat website responsif menggunakan website builder

  1. Website builder adalah platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat website dengan cara yang mudah dan sederhana, tanpa harus memiliki kemampuan coding.

2. Ada banyak pilihan website builder yang bisa Anda gunakan, seperti Wix, Squarespace, Weebly, dan lain-lain. Setiap website builder memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

3. Dalam website builder, Anda akan diberikan pilihan-pilihan template yang sudah responsif. Anda bisa memilih template yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan menyesuaikan tata letak dan konten sesuai dengan keinginan Anda.

4. Website builder juga biasanya dilengkapi dengan fitur drag-and-drop, yang memungkinkan Anda untuk menambahkan elemen-elemen seperti gambar, teks, dan video ke dalam website dengan mudah.

5. Beberapa website builder juga menawarkan fitur integrasi dengan aplikasi pihak ketiga, seperti Google Analytics, Mailchimp, dan lain-lain. Fitur ini bisa membantu Anda untuk memantau kinerja website Anda dan meningkatkan pengalaman pengguna.

6. Salah satu kelebihan menggunakan website builder adalah fleksibilitas yang dimilikinya. Anda bisa mengubah tampilan dan konten website Anda kapan saja, tanpa harus khawatir tentang pemrograman atau kode HTML.

7. Namun, kelemahan dari website builder adalah keterbatasan dalam hal pengembangan website. Jika Anda ingin menambahkan fitur-fitur kustom ke dalam website Anda, mungkin Anda perlu mempelajari sedikit kode HTML atau CSS.

Menggunakan WordPress

WordPress adalah platform content management system (CMS) yang sangat populer untuk membuat website. WordPress sangat fleksibel dan bisa dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda bisa menggunakan WordPress untuk membuat website yang responsif, tanpa harus belajar coding.

Untuk membuat website responsif menggunakan WordPress, Anda bisa memilih theme WordPress yang sudah responsif. Theme WordPress adalah template yang bisa digunakan untuk mengatur tampilan website. Dengan menggunakan theme WordPress yang responsif, Anda bisa memastikan bahwa website akan terlihat dan berfungsi dengan baik pada berbagai perangkat.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai cara mudah membuat website responsif menggunakan WordPress

  1. WordPress adalah salah satu platform CMS (Content Management System) terpopuler yang digunakan untuk membuat website. Dalam WordPress, pengguna bisa memilih template atau theme yang sudah responsif dan menyesuaikan tampilan dan konten website sesuai dengan keinginan.

2. WordPress juga dilengkapi dengan fitur drag-and-drop dan WYSIWYG (What You See Is What You Get) editor, yang memudahkan pengguna untuk menambahkan dan mengedit konten dalam website.

3. WordPress juga memiliki ribuan plugin yang bisa digunakan untuk menambahkan fitur-fitur kustom ke dalam website, seperti formulir kontak, widget media sosial, dan banyak lagi. Pengguna bisa mencari dan menginstal plugin-plugin ini dengan mudah melalui dashboard WordPress.

4. Untuk membuat website responsif di WordPress, pengguna perlu memilih theme yang sudah responsif dan menyesuaikan konten sesuai dengan kebutuhan. Jika pengguna ingin menambahkan fitur-fitur kustom, bisa mencari plugin-plugin yang sesuai dan menginstalnya ke dalam website.

5. Selain itu, pengguna juga perlu memperhatikan kecepatan loading website. WordPress dilengkapi dengan fitur optimasi yang bisa membantu meningkatkan kecepatan website, seperti caching dan compressing gambar.

6. WordPress juga mendukung SEO (Search Engine Optimization) dengan memudahkan pengguna untuk menambahkan meta deskripsi, tag, dan judul yang relevan pada setiap halaman website.

7. Namun, untuk menggunakan WordPress dengan baik, pengguna perlu memiliki sedikit pemahaman tentang coding HTML, CSS, dan PHP. Jika pengguna ingin mengubah tampilan atau fitur website secara signifikan, mungkin perlu mempelajari sedikit tentang coding.

Menggunakan Framework CSS

Jika Anda ingin membuat website yang responsif tanpa harus belajar coding, Anda juga bisa menggunakan framework CSS seperti Bootstrap atau Foundation. Framework CSS adalah kumpulan kode CSS dan JavaScript yang sudah jadi, yang bisa digunakan untuk mempercepat proses pembuatan website.

Dengan menggunakan framework CSS, Anda bisa memilih komponen yang sudah jadi seperti navbar, slider, form, dan sebagainya, dan mengkustomisasinya sesuai dengan kebutuhan Anda. Framework CSS juga sudah responsif secara default, sehingga website yang dibuat dengan framework CSS akan terlihat dan berfungsi dengan baik pada berbagai perangkat.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai cara mudah membuat website responsif menggunakan Framework CSS

  1. Framework CSS adalah kumpulan dari library dan guideline yang memudahkan pengguna untuk membuat tampilan website yang responsif dengan cepat dan mudah. Beberapa contoh framework CSS populer antara lain Bootstrap, Foundation, dan Materialize.

2. Dalam framework CSS, pengguna bisa memilih template atau theme yang sudah responsif dan menyesuaikan tampilan dan konten website sesuai dengan kebutuhan. Framework CSS juga dilengkapi dengan komponen-komponen UI (User Interface) yang siap digunakan, seperti tombol, form, tabel, dan banyak lagi.

3. Framework CSS juga memudahkan pengguna untuk menambahkan fitur-fitur kustom ke dalam website dengan mudah. Pengguna bisa mencari dan menginstal plugin-plugin yang sesuai dan mengatur style CSS untuk menyesuaikan tampilan website sesuai dengan keinginan.

4. Selain itu, pengguna perlu memperhatikan kecepatan loading website saat menggunakan framework CSS. Beberapa framework CSS sudah dilengkapi dengan fitur optimasi yang bisa membantu meningkatkan kecepatan website, seperti caching dan compressing gambar.

Pengguna juga bisa menggunakan tool seperti GTmetrix atau Google PageSpeed Insights untuk mengetahui dan memperbaiki masalah kecepatan loading website.

5. Framework CSS juga mendukung SEO (Search Engine Optimization) dengan memudahkan pengguna untuk menambahkan meta deskripsi, tag, dan judul yang relevan pada setiap halaman website.

Pengguna juga bisa menggunakan tool seperti Yoast SEO atau All in One SEO Pack untuk mengoptimalkan website untuk mesin pencari.

6. Namun, untuk menggunakan framework CSS dengan baik, pengguna perlu memiliki sedikit pemahaman tentang HTML, CSS, dan JavaScript. Jika pengguna ingin mengubah tampilan atau fitur website secara signifikan, mungkin perlu mempelajari sedikit tentang coding.

Menggunakan Plugin

Jika Anda menggunakan platform WordPress untuk membuat website, Anda juga bisa menggunakan plugin untuk membuat website yang responsif tanpa harus belajar coding. Beberapa contoh plugin yang bisa Anda gunakan adalah WPtouch Mobile Plugin, Jetpack, dan WP Mobile Menu.

Plugin-plugin tersebut akan membantu mengoptimalkan tampilan website pada perangkat mobile, dengan mengubah tata letak dan mempercepat waktu loading website. Dengan menggunakan plugin, Anda bisa memastikan bahwa website yang dibuat akan terlihat dan berfungsi dengan baik pada berbagai perangkat.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai cara menggunakan plugin untuk membuat website responsif

  1. Ada banyak plugin yang dapat membantu mengoptimalkan tampilan website agar responsif, seperti Jetpack, WPtouch, dan WP Mobile Detector. Plugin-plugin tersebut umumnya menyediakan fitur-fitur seperti mobile-friendly themes, mobile-optimized content, dan image optimization.

2. Plugin-plugin tersebut juga memudahkan pengguna untuk mengatur tampilan website pada berbagai perangkat, seperti smartphone, tablet, dan desktop. Beberapa plugin bahkan dilengkapi dengan fitur preview untuk memudahkan pengguna melihat tampilan website pada berbagai perangkat sebelum website di-publish.

3. Namun, pengguna perlu memperhatikan jumlah dan jenis plugin yang digunakan untuk mengoptimalkan website, karena penggunaan plugin yang terlalu banyak bisa memperlambat kecepatan loading website dan memperburuk performa website secara keseluruhan.

4. Selain itu, pengguna perlu memastikan plugin yang digunakan kompatibel dengan tema dan versi WordPress yang digunakan. Beberapa plugin mungkin tidak cocok dengan tema tertentu atau versi WordPress yang lebih lama.

5. Pengguna juga perlu memperhatikan keamanan website saat menggunakan plugin. Beberapa plugin mungkin memiliki celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh hacker atau malware.

Oleh karena itu, pengguna perlu mengupdate plugin secara berkala dan memilih plugin yang terpercaya dan memiliki rating dan review yang baik.

6. Meskipun menggunakan plugin memudahkan pengguna untuk membuat website responsif, tetap diperlukan sedikit pemahaman tentang HTML, CSS, dan JavaScript untuk mengoptimalkan tampilan website secara keseluruhan.

Jika pengguna ingin membuat tampilan website yang lebih kompleks atau menambahkan fitur-fitur kustom, mungkin perlu mempelajari sedikit tentang coding.

Menggunakan Layanan Pembuatan Website

Jika Anda tidak ingin membuat website sendiri, Anda bisa menggunakan layanan pembuatan website. Ada banyak perusahaan yang menawarkan layanan pembuatan website dengan harga yang terjangkau, dan Anda tidak perlu memiliki kemampuan coding untuk menggunakan layanan tersebut.

Dalam layanan pembuatan website, Anda akan diberikan pilihan-pilihan template yang sudah responsif, dan Anda bisa menyesuaikan tata letak dan konten sesuai dengan kebutuhan Anda. Beberapa contoh layanan pembuatan website yang bisa Anda gunakan adalah Wix, GoDaddy, dan Shopify.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai cara menggunakan layanan pembuatan website

  1. Ada banyak layanan pembuatan website yang tersedia di internet, seperti Wix, Weebly, dan Squarespace. Layanan-layanan tersebut umumnya menyediakan fitur-fitur seperti drag-and-drop editor, mobile-friendly templates, dan integrasi dengan berbagai jenis media sosial.

2. Pengguna dapat memilih template yang sudah disediakan oleh layanan pembuatan website tersebut dan menyesuaikannya dengan kebutuhan dan selera pengguna. Template-template tersebut umumnya sudah dioptimalkan untuk tampilan website yang responsif pada berbagai perangkat.

3. Layanan-layanan tersebut juga menyediakan fitur-fitur seperti optimasi SEO, analisis website, dan dukungan teknis yang dapat membantu pengguna untuk memaksimalkan tampilan dan performa website.

4. Namun, pengguna perlu memperhatikan biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan layanan pembuatan website tersebut. Beberapa layanan mungkin memerlukan biaya bulanan atau tahunan untuk menggunakan fitur-fiturnya secara penuh.

Pengguna juga perlu memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan sesuai dengan fitur-fitur yang dibutuhkan untuk website pengguna.

5. Selain itu, pengguna perlu memperhatikan juga aspek keamanan website saat menggunakan layanan pembuatan website. Beberapa layanan mungkin memiliki celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh hacker atau malware.

Oleh karena itu, pengguna perlu memilih layanan yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik.

6. Meskipun menggunakan layanan pembuatan website memudahkan pengguna untuk membuat website responsif, tetap diperlukan sedikit pemahaman tentang HTML, CSS, dan JavaScript untuk mengoptimalkan tampilan website secara keseluruhan.

Jika pengguna ingin membuat tampilan website yang lebih kompleks atau menambahkan fitur-fitur kustom, mungkin perlu mempelajari sedikit tentang coding.

Mengoptimalkan Gambar

Salah satu hal penting dalam membuat website yang responsif adalah mengoptimalkan gambar. Gambar yang tidak dioptimalkan bisa membuat website menjadi lambat, dan pengalaman pengguna menjadi kurang baik.

Untuk mengoptimalkan gambar, Anda bisa menggunakan alat kompresi gambar seperti TinyPNG atau JPEGmini. Alat-alat tersebut akan mengompresi ukuran gambar tanpa mengurangi kualitas gambar.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai cara mengoptimalkan gambar pada website

  1. Ukuran file gambar yang terlalu besar dapat membuat website menjadi lambat dalam memuat halaman. Oleh karena itu, pengguna perlu mengoptimalkan ukuran file gambar agar lebih kecil dan dapat mempercepat waktu loading website.

2. Pengguna dapat menggunakan software pengedit gambar seperti Adobe Photoshop atau GIMP untuk mengurangi ukuran file gambar. Beberapa tools yang berguna dalam mengoptimalkan ukuran file gambar adalah compress image, crop, dan resize.

3. Selain mengurangi ukuran file gambar, pengguna juga perlu memperhatikan format file gambar yang digunakan. Format JPEG atau PNG umumnya digunakan untuk gambar-gambar yang kompleks atau memiliki detail yang lebih tinggi, sedangkan format GIF umumnya digunakan untuk gambar-gambar yang bergerak.

4. Pengguna juga perlu memperhatikan resolusi gambar saat mengoptimalkan gambar pada website. Resolusi yang terlalu tinggi dapat memperlambat waktu loading website. Untuk website, resolusi gambar sekitar 72 dpi sudah cukup.

5. Memperhatikan nama file gambar juga penting dalam mengoptimalkan gambar pada website. Pengguna perlu memilih nama file yang relevan dengan konten gambar, dan dapat memasukkan kata kunci (keyword) yang relevan agar lebih mudah ditemukan oleh mesin pencari (search engine).

6. Terakhir, pengguna juga dapat menggunakan plugin atau tools untuk mengoptimalkan gambar pada website. Beberapa contohnya adalah Smush, Optimole, dan TinyPNG. Plugin-plugin tersebut dapat membantu pengguna untuk mengoptimalkan ukuran dan format file gambar secara otomatis pada website.

Namun, pengguna perlu memperhatikan kualitas gambar yang dihasilkan dan memilih plugin atau tools yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik.

Memperhatikan Waktu Loading Website

Waktu loading website juga sangat penting dalam membuat website yang responsif. Semakin cepat website Anda loading, semakin baik pula pengalaman pengguna.

Untuk mempercepat waktu loading website, Anda bisa melakukan beberapa hal, seperti mengoptimalkan gambar, menggunakan plugin caching, dan menggunakan hosting yang cepat. Anda juga bisa memeriksa waktu loading website Anda dengan menggunakan alat seperti GTmetrix atau Pingdom.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai cara memperhatikan waktu loading website

  1. Pengguna dapat menggunakan tools seperti Google PageSpeed Insights atau GTmetrix untuk menguji kecepatan loading website. Tools ini dapat memberikan informasi mengenai waktu loading website, ukuran halaman, dan saran untuk meningkatkan kecepatan loading website.

2. Salah satu faktor yang mempengaruhi waktu loading website adalah ukuran gambar. Pengguna dapat memperkecil ukuran gambar dan mengoptimalkan kualitas gambar untuk mempercepat waktu loading website.

3. Selain itu, pengguna juga perlu memperhatikan penggunaan plugin dan script pada website. Terlalu banyak plugin dan script dapat memperlambat waktu loading website. Pengguna perlu memilih plugin dan script yang diperlukan saja dan memastikan bahwa plugin dan script tersebut dioptimalkan dengan baik.

4. Pengguna juga perlu memperhatikan kecepatan hosting yang digunakan untuk website. Hosting yang lambat dapat memperlambat waktu loading website. Pengguna perlu memilih hosting yang cepat dan handal untuk memastikan kecepatan loading website yang optimal.

5. Terakhir, pengguna perlu memperhatikan waktu loading website pada berbagai perangkat. Waktu loading website pada perangkat mobile mungkin berbeda dengan waktu loading pada desktop. Pengguna perlu memastikan bahwa website dapat diakses dengan cepat pada berbagai perangkat.

Dengan memperhatikan waktu loading website, pengguna dapat meningkatkan kecepatan loading website dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik saat mengunjungi website. Hal ini dapat meningkatkan interaksi pengguna dengan website dan membantu meningkatkan kesuksesan bisnis online.

Menguji Website pada Berbagai Perangkat

Setelah membuat website, sangat penting untuk menguji website pada berbagai perangkat, termasuk desktop, tablet, dan smartphone. Dengan menguji website pada berbagai perangkat, Anda bisa memastikan bahwa website terlihat dan berfungsi dengan baik pada berbagai perangkat.

Untuk menguji website pada berbagai perangkat, Anda bisa menggunakan emulator seperti Responsinator atau BrowserStack. Emulator tersebut akan menunjukkan tampilan website Anda pada berbagai perangkat, sehingga Anda bisa memeriksa apakah website terlihat dan berfungsi dengan baik.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai cara menguji website pada berbagai perangkat

  1. Pengguna dapat menggunakan tools seperti Google Mobile-Friendly Test atau Responsinator untuk menguji website pada berbagai perangkat dengan berbagai ukuran layar. Tools ini dapat memberikan informasi mengenai kesesuaian website dengan ukuran layar dan tampilan pada berbagai perangkat.

2. Selain itu, pengguna juga dapat melakukan pengujian secara manual dengan membuka website pada berbagai perangkat yang berbeda. Pengguna dapat memeriksa tampilan website pada setiap perangkat dan memastikan bahwa website dapat diakses dan tampil dengan baik pada masing-masing perangkat.

3. Pengguna juga perlu memperhatikan tampilan website pada mode landscape dan portrait pada perangkat mobile. Pengguna perlu memastikan bahwa website dapat tampil dengan baik pada kedua mode tersebut.

4. Pengguna juga perlu memeriksa navigasi website pada berbagai perangkat. Pengguna perlu memastikan bahwa navigasi website dapat diakses dengan mudah pada berbagai perangkat, dan tidak terlalu kecil atau sulit untuk diakses pada perangkat mobile.

5. Terakhir, pengguna perlu memeriksa kecepatan loading website pada berbagai perangkat. Kecepatan loading website yang lambat dapat membuat pengguna tidak sabar dan meninggalkan website. Pengguna dapat menggunakan tools seperti Google PageSpeed Insights atau GTmetrix untuk menguji kecepatan loading website pada berbagai perangkat.

Dengan melakukan pengujian pada berbagai perangkat, pengguna dapat memastikan bahwa website dapat diakses dengan baik pada berbagai perangkat dan meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) saat mengunjungi website.

Kesimpulan

Membuat website yang responsif tidak harus sulit dan membutuhkan kemampuan coding. Ada banyak cara mudah untuk membuat website yang responsif tanpa harus belajar coding terlebih dahulu. Dalam artikel ini, kita telah membahas beberapa cara untuk membuat website yang responsif, seperti menggunakan website builder, WordPress, framework CSS, plugin, dan layanan pembuatan website. Selain itu, kita juga membahas beberapa tips untuk mengoptimalkan gambar, mempercepat waktu loading website, dan menguji website pada berbagai perangkat.

You May Also Like